INFOPOJOK.WEB.ID – Bisnis Dropship menjadi salah satu solusi
merintis bisnis toko online tanpa harus memiliki stok produk. Apalagi dengan
script tertentu dropshipper bisa dengan mudah mengekspor produk dari situs
marketplace kesitus/lapak sendiri kemudian mark up harga, jadilah sebuah toko
online yang menarik.
Meski kelihatannya menyenangkan bahkan bisa serba otomatis
namun Bisnis Dropship tetap saja berpotensi menimbulkan masalah karena
dropshipper hanya berperan sebagai perantara atau pihak ketiga sedangkan
kontrol produk serta pengiriman sepenuhnya ditangan supplier. Jika masalah-masalah
tersebut tidak diminimalisir reputasi bisnis anda bisa menjadi taruhannya.
Sebagai pemain Bisnis Dropship Online pemula izinkan saya
berbagi pengalaman kepada anda agar bisa menjadi pertimbangan saat akan
menekuni bisnis ini. Kebetulan saya sudah menekuni bisnis dropship online sejak
setahun yang lalu. Saya menjadi dropshipper online dari sebuah pelapak peralatan
memasak di Tokopedia.
Baca juga : Cara Dapat Uang dari Internet Terbaik 2019
Pengalaman membuktikan memang benar meski tanpa memiliki
stok produk, saya bisa mendapatkan keuntungan dari menjual produk milik
supplier. Rasanya sungguh menyenangkan saya Cuma promosi produknya saja kalau
ada pesanan saya tinggal meneruskan ke Pembeli. Namun ada beberapa kekurangan
yang saya alami saat menekuni Bisnis Dropship Online ini, Berikut Informasinya
:
1.Produk Cacat
Pengalaman saya yang paling memusingkan adalah ketika produk
sampai ditujuan dalam keadaan cacat atau rusak. Kerusakan ini bisa jadi karena
proses pengiriman karena kebetulan produknya mudah rusak terutama jika terkena
goncangan yang keras atau ditumpuk-tumpuk dengan paket lain yang lebih berat.
Untungnya supplier saya memberikan garansi ganti baru jika
produk pecah atau rusak namun tetap saja merepotkan. Karena saya harus meminta
pembeli mengirimkan returnya kesupplier lalu supplier mengirimkan lagi produk
pengganti. Masalah lain muncul dalam pembayaran ongkos kirimnya kembali karena
yang menanggung pembeli maka pembeli harus mengirim uang ongkos kirimnya lagi.
Sedangkan nilainya terkadang dibawah Rp.10.000 tentunya
repot jika harus transfer. Untungnya saya pernah punya pengalaman beli produk
secara online tapi rusak nah waktu mengirimkannya kembali, saya disuruh
menyelipkan ongkos kirimnya diproduk. Inilah kemudian yang saya tiru jadi pembeIi
tidak usah transfer ongkirnya cukup diselipkan didalam produk yang mau diretun.
2.Pembeli menanyakan sudah dikirim belum?
Kelihatannya remeh ya tapi namanya pembeli kan wajar
menanyakan produknya kapan dikirim namun tentu saya tidak bisa menjawab kalau supplier
belum memberikan nomor resi. Masalahnya saya mengambil supplier di tokopedia
jadi setiap ada orderan diberi tenggang waktu kalau tidak salah 2 hari untuk mengirim
produk sejak dibayar lunas.
Masalahnya kemudian pembeli tidak tahu kalau saya hanya
dropshipper jadi setelah mentransfer pembeli akan menanyakan kapan barang dikirim.
Untungnya selama ini pembeli tidak ada yang rewel bahkan tidak ada satupun yang
menanyakan resi.
3.Pesanan tidak sampai Tujuan
Ketika produk sudah dikirim serta nomor resi sudah diberikan
tapi dalam proses pengirimannya menemui kendala dan yang paling parah adalah
alamat tidak dikenal oleh kurir. Kejadian ini pernah saya alami ketika mengirim
produk ke Boyolali padahal RT RW ada, No HP ada, dusunnya juga ada hanya tidak
ada nomor rumah tapi kurirnya tidak menemukan alamat tersebut.
Akhirnya setelah berunding dengan pembeli, alamat pengirimannya
direvisi melalui CS jasa ekspedisi barulah produk bisa sampai ke Tujuan. Ini
tentu menjadi pelajaran bagi saya bahwa sebaiknya alamat lengkap kalau tidak
ada nomor rumah usahakan beri patokan alamat yang jelas misalnya sekolah atau
orang yang dikenal didaerah tersebut.
4.Pembeli Minta COD
Dalam bisnis Ecommerce atau toko online pembayaran dengan sistem
COD (Cash On Delivery) sebenannrya bukan hal baru. Tapi bagi dropshipper hal
ini tidak mungkin dilakukan karena tidak punya stok. Padahal pembeli semacam
ini sayang jika tidak dilayani tapi karena memang tidak memungkinkan terpaksa
jika ada pembeli yang minta COD tidak bisa dilayani.
Ada lagi yang tidak minta COD tapi membeli ditempat ini juga
tidak mungkin karena tidak ada stok.
5.Harga Ditawar
Dengan sistem Dropship tenta harga bisa lebih mahal dari
pasaran karena memang harganya sudah di mark up dari supplier. Jika pembelinya “rewel”
atau sering membanding-bandingkan harga dengan toko lain terkadang saat
menghubungi ke nomor Whatsapp melakukan Nego harga yang terkadang negonya parah.
Uniknya lagi terkadang ada pembeli yang terus menghubungi cuma
buat nego harga padahal sudah saya katakan tidak bisa kurang lagi. Namun tentu
saya harus sabar menghadapi pembeli semacam ini jangan sampai berkata kasar karena
siapa tahu justru membeli.
Demikianlah Suka Duka Bisnis Drophip Online Marketplace
berdasarkan pengalaman pribadi bisa jadi berbeda menurut Anda. Semoga
Bermanfaat!
0Komentar