INFOPOJOK.WEB.ID,Kisah Sukses Penjual Martabak Manis Alim- Anda pecinta martabak manis? Tentunya tahu Dong outlet Martabak Alim. Bagaimana tidak outlet martabak ini sudah tersebar diwilayah Indonesia tak kurang 103 cabang telah hadir memanjakan pecinta kuliner martabak. Namun kesuksesan tersebut tidak bisa diraih begitu saja ada kisah menarik dibelakangnya terutama dari pendirinya.
Martabak Alim dirintis Pertama Kali oleh Suhuanto Alim. Awalnya Pria yang berumur 45 tahun ini merupakan pebisnis Warung Mie atau semacam Bakmi disekitaran Bekasi Jawa Barat yang lokasinya kerap berpindah-pindah. Bisnis warung Mie tersebut dalam perjalanannya tidak sesuai harapan padahal bisnis tersebut sudah dirintis sekitar 14 tahun. Parahnya lagi bukannya memperoleh keuntungan malahan menimbulkan hutang yang semakin menumpuk tak tanggung-tanggung hutang di Bank mencapai 95 Juta
Martabak pada umunya dijual pedagang secara berpasangan yaitu martabak manis dan martabak telur. Martabak Manis sendiri terdiri dari banyak varian rasa namun yang sudah umun adalah rasa coklat, kacang, keju,coklat pisang, ketan sedangkan martabak telur sendiri tidak banyak variasinya hanya ada sebagian penjual martabak yang mengunakan telur ayam ada pula telur bebek.
Baca Juga : Jual Cetakan Martabak Mini Happy Call
Sadar bisnisnya tak mendatangkan keuntungan Suhuanto Alim memutuskan untuk ganti usaha martabak pada tahun 2007. Dengan Modal awal sekitar 13 juta beliau memberanikan diri memulai bisnis martabak. Modal sebesar itu digunakan untuk mengontrak lapak dan memberi peralatan martabak seperti cetakan, kompor dan membeIi bahan baku seperti terigu, gula pasir, mentega dan lain-lain.
Untungnya beliau memiliki bakat alam membuat martabak karena darah Bangka mengalir ditubuhnya sehingga tak terlalu sulit dalam proses pembuatannya atau istilahnya sudah pegangannya ditambah lagi ada saudaranya yang terlebih dulu berbisnis martabak. Pasti tahu dong Martabak Bangka yang kelezatannya sudah tekenal di seluruh Indonesia bahkan sudah melegenda.
Jurus yang digunakan Martabak Alim untuk menarik minat pembeli adalah dengan menyuguhkan varian rasa yang belum/jarang terdengar sebelumnya misalnya saja rasa durian, selai strowberi, atau selai bluberi. Tak hanya itu bentuk martabak juga menjadi jurus yang tak kalah menarik yaitu dengan menyuguhkan bentuk martabak yang lebih kecil dari ukuran martabak pada umumnya yang dinamakan martabak unyil sehingga harganya lebih terjangkau sehinga bisa dinikmati sendirian.
Dengan harga yang bervariasi pembeli bisa leluasa memilih varian rasa dan bentuk sesuai kantong kalau ingin disantap bersama keluarga bisa memilih ukuran besar atau jumbo tapi kalau mau memilih harganya yang terjangkau bisa memesan martabak unyil. Terbukti dengan jurus ini ,Martabak Alim mendapatkan sambutan yang bagus dari pasar bahkan perkembangannya maju pesat.
Kesuksesan Martabak Alim membuat rekan-rekan bisnisnya tertarik mengikuti jejaknya dan menawarkan kerjasama dengan sistem Waralaba/ Franchise. Waktu itu Alim belum paham model bisnis seperti itu namun karena mau belajar akhirnya Alim memberanikan diri untuk membuka waralaba dan berhasil memberikan lisensi waralaba pertama yaitu cabang Kemang Pratama Bekasi.
Kesuksesan membuka cabang waralaba martabak Alim ini membuat semakin banyak pebisnis lain yang ingin membuka bisnis yang sama sehingga semakin banyak bermunculan cabang-cabang martabak lain hingga bisa mencapai 103 cabang yang tersebar tidak hanya di Jakarta atau Bekasi tapi keseluruh Indonesia.
Kisah sukses Penjual Martabak Manis Alim diatas bisa menjadi Inspirasi bagi yang ingin merintis bisnis kuliner pada umumnya atau bisnis martabak pada khususnya bahwasannya mengelola sebuah bisnis harus dibarengi dengan inovasi jangan hanya terpaku pada rasa atau bentuk pada umumnya karena pembeli juga tentunya menginginkan rasa yang kekinian.
Sumber Referensi :
https://bisnis.tempo.co/read/220381/martabak-alim-dulu-bergelimang-utang-sekarang-punya-102-cabang
Sumber Gambar
Martabak Alim dirintis Pertama Kali oleh Suhuanto Alim. Awalnya Pria yang berumur 45 tahun ini merupakan pebisnis Warung Mie atau semacam Bakmi disekitaran Bekasi Jawa Barat yang lokasinya kerap berpindah-pindah. Bisnis warung Mie tersebut dalam perjalanannya tidak sesuai harapan padahal bisnis tersebut sudah dirintis sekitar 14 tahun. Parahnya lagi bukannya memperoleh keuntungan malahan menimbulkan hutang yang semakin menumpuk tak tanggung-tanggung hutang di Bank mencapai 95 Juta
Martabak pada umunya dijual pedagang secara berpasangan yaitu martabak manis dan martabak telur. Martabak Manis sendiri terdiri dari banyak varian rasa namun yang sudah umun adalah rasa coklat, kacang, keju,coklat pisang, ketan sedangkan martabak telur sendiri tidak banyak variasinya hanya ada sebagian penjual martabak yang mengunakan telur ayam ada pula telur bebek.
Baca Juga : Jual Cetakan Martabak Mini Happy Call
Kisah Sukses Penjual Martabak Manis Alim Berawal dari Varian Bentuk dan Rasa
Sadar bisnisnya tak mendatangkan keuntungan Suhuanto Alim memutuskan untuk ganti usaha martabak pada tahun 2007. Dengan Modal awal sekitar 13 juta beliau memberanikan diri memulai bisnis martabak. Modal sebesar itu digunakan untuk mengontrak lapak dan memberi peralatan martabak seperti cetakan, kompor dan membeIi bahan baku seperti terigu, gula pasir, mentega dan lain-lain.
Untungnya beliau memiliki bakat alam membuat martabak karena darah Bangka mengalir ditubuhnya sehingga tak terlalu sulit dalam proses pembuatannya atau istilahnya sudah pegangannya ditambah lagi ada saudaranya yang terlebih dulu berbisnis martabak. Pasti tahu dong Martabak Bangka yang kelezatannya sudah tekenal di seluruh Indonesia bahkan sudah melegenda.
Jurus yang digunakan Martabak Alim untuk menarik minat pembeli adalah dengan menyuguhkan varian rasa yang belum/jarang terdengar sebelumnya misalnya saja rasa durian, selai strowberi, atau selai bluberi. Tak hanya itu bentuk martabak juga menjadi jurus yang tak kalah menarik yaitu dengan menyuguhkan bentuk martabak yang lebih kecil dari ukuran martabak pada umumnya yang dinamakan martabak unyil sehingga harganya lebih terjangkau sehinga bisa dinikmati sendirian.
Dengan harga yang bervariasi pembeli bisa leluasa memilih varian rasa dan bentuk sesuai kantong kalau ingin disantap bersama keluarga bisa memilih ukuran besar atau jumbo tapi kalau mau memilih harganya yang terjangkau bisa memesan martabak unyil. Terbukti dengan jurus ini ,Martabak Alim mendapatkan sambutan yang bagus dari pasar bahkan perkembangannya maju pesat.
Martabak Alim Memperlebar Sayap Bisnis Melaui Franchise
Kesuksesan Martabak Alim membuat rekan-rekan bisnisnya tertarik mengikuti jejaknya dan menawarkan kerjasama dengan sistem Waralaba/ Franchise. Waktu itu Alim belum paham model bisnis seperti itu namun karena mau belajar akhirnya Alim memberanikan diri untuk membuka waralaba dan berhasil memberikan lisensi waralaba pertama yaitu cabang Kemang Pratama Bekasi.
Kesuksesan membuka cabang waralaba martabak Alim ini membuat semakin banyak pebisnis lain yang ingin membuka bisnis yang sama sehingga semakin banyak bermunculan cabang-cabang martabak lain hingga bisa mencapai 103 cabang yang tersebar tidak hanya di Jakarta atau Bekasi tapi keseluruh Indonesia.
Kisah sukses Penjual Martabak Manis Alim diatas bisa menjadi Inspirasi bagi yang ingin merintis bisnis kuliner pada umumnya atau bisnis martabak pada khususnya bahwasannya mengelola sebuah bisnis harus dibarengi dengan inovasi jangan hanya terpaku pada rasa atau bentuk pada umumnya karena pembeli juga tentunya menginginkan rasa yang kekinian.
Sumber Referensi :
https://bisnis.tempo.co/read/220381/martabak-alim-dulu-bergelimang-utang-sekarang-punya-102-cabang
Sumber Gambar
Sungguh luar biasa semangat dalam berwirausaha dan berbisnis. Seandainya itu saya, pastinya sudah nyerah. Apalagi hutang sampai segitu besarnya. Ancung jempol deh.
BalasHapus